Apa itu ORMAS (Organisasi Masyarakat) ?.

Berikut ini adalah beberapa rangkuman tentang Organisasi Dalam Masyarakat. 

    Didalam suatu kelompok masyarakat diperlukan suatu organisasi yang akan membantu permasalahan yang terjadi. Maraknya permsalahan yang timbul diberbagai kalangan masyarakat dan pemerintah tidak bisa turun tangan secara langsung, maka dari itu masyarakat berinisiatif untuk membuat organisasi yang secara sukarela membantu masyarakat yang kesusahan atau mengalami masalah. Organisasi ini bertujuan untuk menjembatani masyarakat dan pemerintah dalam menyelesaikan tugasnya. Walaupun tugaasnya berkaitan dengan pemerintahan tetap saja tidak mengharapkan imbalan.

    Namun lama kelamaan banyak organisasi yang mengatas namakan ormas mereka menjalankan tugasnya secara menyeleweng dari yang seharusnya. Terkadang mereka berbuat kasar terhadap masyarakat bahkan mereka dalam membantu masyarakatnya itu dengan memaksa meminta imbalan. Dan bahkan adapula ormas yang malah membuat ricuh didalam suatu kelompok masyarakat. Akan tetapi seiring berjalannya waktu ormas yang semacam ini dapat dibubarkan dan tidak lagi meresahkan masyarakat disekitarnya. Karena memang tugas dari dibentuknya ormas ini adalah untuk mengayomi masyarakat, membantu masyarakat, dan menjembatani masyarakat dengan pemrintah.
Kerja sama merupakan interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain.

    Adapun bentuk-bentuk kerjasama yang ada dalam masyarakat adalah  sebagai berikut:

1. Bargaining yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antar individu maupun antar kelompok. Dalam arti yang lebih luas, bargaining adalah nilai awal. Bargaining dilakukan agar proses kerjasama dapat member keuntungan secara adil bagi kedua belah pihak.

2. Kooptasi yaitu proses penerimaan unsu-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan atupun kekacauan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

3. Koalisi yaitu gabungan atau kombinasi dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan sama dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh dalam kehidupan nyata yaitu dua atau lebih partai politik berkoalisi untuk mengajukan seorang calon kepala daerah.

4. Joint Venture, yaitu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh dua orang/ perusahaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan/ proyek.

5. Atas dasar kerukunan adalah kerjasama yang didasari adanya kerukunan sesama makhluk manusia, kerjasama atas dasar kerukunan biasanya tidak akan mengharapkan upah/ imbalan. Misalnya dalam hal bergotong royong membangun fasilitas umum, kerja bakti kebersihan lingkungan dan yang lainnya.

    Terdapat bebrapa manfaat yang dapat kita peroleh dalam menjalin kerjasama,berikut ini adalah manfaat kerjasama.

1. Kerja sama dapat mempererat ikatan persaudaraan Kerja sama dalam sebuah tim kerja dapat membuat setiap individu saling berinteraksi dan saling membantu dalam menyelesaikan persoalan yang ada untuk mencapai sesuatu yang dituju. Dengan begitu maka dapat terjalin komunikasi yang baik dimana hal seperti itu bisa menambah rasa persaudaraan.

2. Kerjasama dapat menumbuhkan semangat persatuan Dengan bekerjasama maka bisa menumbuhkan rasa semangat persatuan setiap individu yang tergabung dalam tim kerja. Agar setiap kegiatan dalam kelompok kerjasama bisa berjalan secara baik maka harus menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan.

3. Kerjasama membuat Pekerjaan lebih cepat terselesaikan Dengan menjalin kerjasama maka sesulit apapun masalah yang ada akan bisa cepat terselesaikan. Sebab tidak hanya mengandalkan satu orang saja dalam menyelesaikan masalah, namun banyak orang yang bersatu, saling mendukung antara satu dengan yang lain. Dengan begitu maka pekerjaan akan cepat terselesaikan dan cepat mendapatkan hasil.

4. Dengan kerjasama pekerjaan terasa lebih ringan Dengan bekerjasama pekerjaan yang terasa sulit akan menjadi lebih ringan dan mudah untuk diselesaikan. Hal itu karena dikerjakan oleh banyak orang yang saling member dukungan atara satu dengan yang lain.

    LSM sebagai suatu organisasi, khususnya non laba/ non profit, sebenarnya tidak jauh beda dengan ormas, koperasi partai, bahkan dengan perusahaan. Sebagai organisasi maka apa yang diharapkan adalah mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam peranannya sebagai organisasi yang mempunyai peran non-politik, LSM dinilai mampu melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dalam hal penanggulangan kemiskinan. Beberapa LSM tahun70-an yang terus senantiasa aktif melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap masyarakat lemah, miskin adalah YLBHI, INFID, LP3ES, WALHI, JPPR, YTBI, dan lain-lain. Permasalahan utama yang sangat mendasar dalam hal pemberdayaan masyarakat oleh LSM adalah stigma LSM yang tumbuh disebagian benak masyarakat yang masih menaruh curiga terhadap kehadiran dan aktifitas LSM.
Manfaat dan Risiko kerjasama LSM dan pemerintah dapat dilihat dari 2 persepktif yaitu :

a. Dari perspektif pemerintah
•Manfaat
Penyampaian pelayanan pemerintah dapat dilakukan dengan lebih baik.
 banyak informasi yang dapat disampaikan oleh masyarakat kepada pemerintah
Lebih banyak interaksi dengan kelompok sasaran dalam suatu proyek/program.
Koordinasi kegiatan LSM menjadi lebih baik.
Risiko
Pelayanan pemerintah terlihat tidak efesien dengan kehadiran dan kegiatan LSM.
Mobilisasi yang dilakukan LSM mungkin dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial.
 akan pelayanan pemerintah mungkin akan semakin bertambah melampau kapasitasnya.
 mngkin akan bersaing dengan pemerintah untuk mendapatkan dana
Kontrol LSM menjadi lebih besar.

b. Dari perspektif LSM
•Manfaat
Menambah akses LSM terhadap perumus kebijakan
Memberi akses terhadap fasilitas penelitian dan keahlian khusus
Kesempatan untuk menambah dan memperbaiki pelayanan pemerintah secara internal.
Akses terhadap teknologi baru
Risiko
Keputusan sepihak oleh pemerintah dan kontrol pemerintah yang lebih besar.
LSM tumbuh dengan karakter yang lebih birokratis.
LSM kehilangan otonomi dan kemandirian.
Penurunan penyediaan pelayanan, menyebabkan kerugian bagi program LSM yang lebih luas.
Hilangnya kridibilitas diantara klien LSM.
Kecenderungan untuk mempertahankan kondisi sosial dan politik yang sudah ada.
 pelayanan pemerintah oleh LSM menambah inefisiensi pemerintah dan membebaskan pemerintah dari tanggung jawab.
Pemerintah ikut mendapat penghargaan atas pencapaian atau prestasi LSM.

Contoh Kerjasama LSM dengan pemerintah

1. Program pengembangan Transmigrasi.
2. Program perusahaan inti rakyat perkebunan.
3.Program perhutanan sosial.
4. Program penanggulangan kemiskinan.

    Fase Perkembangan Ekosistem Jaringan LSM
Fase pertama, ekosistem jaringan awal, dimana jaringan ditandai dengan keberadaan sejumlah kecil  LSM internasional. Dalam suatu ekosistem jaringan awal yang berpusat awalnya adalah lembaga donor atau lsm internasional.

 kedua adalah transisi, diasumsikan bahwa dengan bertambahnya lembaga donor  internasional dan lsm internasional, hubungan atau tautan antara lsm juga akan bertambah.

 ketiga adalah fase pertengahan hidup (mid-life) dari perkembangan jaringan suatu lsm. Dalam fase ini, pusat pusat (hubs) akan mulai muncul, yang karena sumber daya keuangan yang dimiliki dan peranya dalam memberikan bantuan teknis seringkali merupakan lsm internsioal atau lembaga  penyandang dana lainya.

 ke empat adalah fase penuaan, dimana lsm internasional dengan tidak sengaja memiliki berbagai interaksi mulai  dari hubungan program, jaringan  keuangan dan informasi/pengetahuan.
Faktor yang mempengaruhi kisruh antar ormas.

a. Perkembangan ormas
Dipahami oleh para informan bahwa kehadiran ormas ditengah masyarakat diperlukan sebagai penyeimbang, dalam arti bahwa pekerjaan pemerintah dapat diawasi oleh ormas tersebut. Pertumbuhan ormas saat ini bukan hanya untuk menjadi alat penyeimbang, akan tetapi untuk kepentingan.

b. Kondisi sosial
Seiring dengan perkembangan zaman situasi dalam kelompok masyarakat semakin berkembang. Dilihat dari sisi lain perkembangna ini memberikan dampak positif bagi masyarakat itu sendiri ataupun yang lainnya, namun dilihat dari aspek yang lain kondisi seperti ini akan mengakibatkan kerusuhan. Semakin hari semakin banyak masalah yang dihadapi oleh suatu kelompok masyarakat, namun masalah ini kadang kala tidak bisa diselesaikan dengan baik-baik. Dan malah pada saat ini banyak organisasi masyarakat yang bertikai hanya karena masalah sosial yang dihadapi oleh anggota kelompok tersebut dengan anggota kelompok yang lain.

c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

d. Perubahan-perubahan yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah suatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial  sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak  pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri.

Komentar

Postingan Populer